Sebelum
baca postingan ini, aku saranin sebaiknya baca postingan sebelumnya deh yang
judulnya “Ketertarikan Pelajar SMA di Bidang Teknik Minim”. Kenapa aku saranin
gitu? Karna di postingan ini gue bakal kasih tau apa sih untungnya jadi sarjana
teknik itu..
Kalo udah ngebaca postingan di atas banyak pelajar SMA yang kurang tertatik di bidang teknik dengan alasan bahwa sarjana teknik itu belajar di teknik itu susah dan ribet, susah dapet kerjaan, prospek kerjanya sempit, dan alhasil bakal nganggur doang. Woww, SALAH BESAR tuh asumsi !
Yang ada justru sarjana teknik itu potensi bekerja di industri dalam negerinya besar banget, bisa mencapai 60 persen.
Gue juga dapet salah satu sumber surat kabar Berita Pagi terbitan tanggal 9 Januari 2012 yang menyatakan bahwa sarjana teknik itu sangat berpengaruh dalam meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Indonesia. Oleh karena itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, “jumlah mahasiswa teknik akan ditingkatkan, hal ini seiring untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Sehingga pemerintah akan menaikkan populasi mahasiswa teknik dan sains hingga 50.000 orang hingga tahun 2015.”
Ia juga mengatakan bahwa jumlah itu setara dengan 15 persen dari jumlah mahasiswa di Indonesia yang mencapai 5,2juta orang. Saat ini baru ada 11% mahasiswa teknik atau lebih kurang 30ribu mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Ia juga menilai peningkatan jumlah lulusan mahasiswa teknik berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan perkapita penduduk. Mendikbud mengatakan saat ini pendapatan perkapita penduduk Indonesia adalah 3000 dollar AS, maka dengan semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi pada 2015 diharapkan pendapatan perkapita penduduk bisa menjapai 14.000 dollar AS.
Dijelaskan juga bahwa semakin banyak penduduk yang mengenyam pendidikan tinggi, pendapatan perkapita negara makin tinggi pula. Dan pendidikan tinggi yang menyumbangkan pendapatan bruto tinggi adalah pendidikan teknik, sains termasuk juga pertanian.
Dalam hal ini pemerintah akan melakukan tiga cara yaitu pertama, melakukan ekspansi kapasitas yaitu menambah jumlah fakultas dan jurusan teknik di univeristas yang sudah ada. Kedua, mengkonservasi PTS untuk menjadi PTN. Dan ketiga, dengan menambah jumlah perguruan tinggi negeri yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti saat ini pemerintah telah meresmikan Politeknik Balikpapan (Poltekba) menajadi Politeknik Negeri Balikpapan.
So, ngapain harus takut menjadi seorang sarjana teknik? Gak ada tuh kata pengangguran, yang ada sarjana teknik amat sangat dicari dan banyak dibutuhkan. Semangat mahasiswa teknik se-Indonesia !!
Kalo udah ngebaca postingan di atas banyak pelajar SMA yang kurang tertatik di bidang teknik dengan alasan bahwa sarjana teknik itu belajar di teknik itu susah dan ribet, susah dapet kerjaan, prospek kerjanya sempit, dan alhasil bakal nganggur doang. Woww, SALAH BESAR tuh asumsi !
Yang ada justru sarjana teknik itu potensi bekerja di industri dalam negerinya besar banget, bisa mencapai 60 persen.
Gue juga dapet salah satu sumber surat kabar Berita Pagi terbitan tanggal 9 Januari 2012 yang menyatakan bahwa sarjana teknik itu sangat berpengaruh dalam meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Indonesia. Oleh karena itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, “jumlah mahasiswa teknik akan ditingkatkan, hal ini seiring untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Sehingga pemerintah akan menaikkan populasi mahasiswa teknik dan sains hingga 50.000 orang hingga tahun 2015.”
Ia juga mengatakan bahwa jumlah itu setara dengan 15 persen dari jumlah mahasiswa di Indonesia yang mencapai 5,2juta orang. Saat ini baru ada 11% mahasiswa teknik atau lebih kurang 30ribu mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Ia juga menilai peningkatan jumlah lulusan mahasiswa teknik berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan perkapita penduduk. Mendikbud mengatakan saat ini pendapatan perkapita penduduk Indonesia adalah 3000 dollar AS, maka dengan semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi pada 2015 diharapkan pendapatan perkapita penduduk bisa menjapai 14.000 dollar AS.
Dijelaskan juga bahwa semakin banyak penduduk yang mengenyam pendidikan tinggi, pendapatan perkapita negara makin tinggi pula. Dan pendidikan tinggi yang menyumbangkan pendapatan bruto tinggi adalah pendidikan teknik, sains termasuk juga pertanian.
Dalam hal ini pemerintah akan melakukan tiga cara yaitu pertama, melakukan ekspansi kapasitas yaitu menambah jumlah fakultas dan jurusan teknik di univeristas yang sudah ada. Kedua, mengkonservasi PTS untuk menjadi PTN. Dan ketiga, dengan menambah jumlah perguruan tinggi negeri yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti saat ini pemerintah telah meresmikan Politeknik Balikpapan (Poltekba) menajadi Politeknik Negeri Balikpapan.
So, ngapain harus takut menjadi seorang sarjana teknik? Gak ada tuh kata pengangguran, yang ada sarjana teknik amat sangat dicari dan banyak dibutuhkan. Semangat mahasiswa teknik se-Indonesia !!
hidup teknik!
BalasHapusmampir jg ke blogku ya di http://edittag.blogspot.com
yihaa hidup teknik :)
BalasHapusokedeh siapp ..