Langsung ke konten utama

PROPUNA

IV. Latar Belakang
Propuna merupakan senyawa alkuna yang merupakan hidrokarbon tidak jenuh, yang mana dalam tiap molekulnya mengandung satu ikatan rangkap tiga di antara dua atom karbon yang berurutan. Untuk dapat membentuk ikatan rangkap tiga atau tiga ikatan kovalen diperlukan enak elektron, sehingga tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom karbon tersisa untuk mengikat atom hidrogen.
Jumlah atom hidrogen, yang dapat diikat berkurang dua, maka rumus umumnya menjadi CnH2n-2. Propuna merupakan senyawa alkuna di mana senyawa alkuna tersebut mempunyai bama etuna atau dengan nama lazim asetilena. Asetilena merupakan suatu gas yang dihasilkan dari reaksi senyawa karbida dengan air dan banyak digunakan oleh tukang las untuk menyambung besi. Jadi, propuna disebut juga sebagai metil asetilena. Propuna adalah alkuna dengan rumus kimia CH = CHC3. Ini adalah komponen gas Mapp bersama dengan 1,2-propadiena (alina), yang umumnya digunakan dalam pengelasan gas. Tidak seperti asetilena, propuna dapat terkondesasi dengan aman. Metil asetilena berada dalam kesetimbangan dengan alina, campuran metil asetilena dan propadiena disebut MAPD . MAPD diproduksi sebagai produk samping, terkadang merupakan salah saut produk yang tidak diinginkan, oleh propana cracking untuk menghasilkan propena, yang merupakan salah satu bahan penting dalam industri kimia. MAPD mengganggu polimerisasi katalitik propena. Propuna digunakan sebagai bahan bakar roket. Penelitian ruang angkasa Eropa mengkhawatirkan dalam menggunakan hidrokarbon ringan dengan oksigen cair sebagai kombinasi roket propelan melakukan cair yang relatif tinggi akan kurang beracun dibandingkan umumnya menggunakan MMH / NTO(monomethylhydrazine / nitrogen tetroksida) sistem, menunjukkan bahwa propuna  akan sangat menguntungkan karena bahan bakar roket untuk operasi rendah orbit Bumi. Kesimpulan ini dicapai didasarkan pada impuls spesifik yang diharapkan mencapai 370s jika oksigen digunakan sebagai oksidator, kepadatan tinggi dan kepadatan kuat, dan titik didih yang moderat, yang menyebabkan kimia untuk menimbulkan masalah yang lebih sedikit dalam penyimpanan daripada misalnya bahan bakar yang perlu disimpan pada temperatur yang sangat rendah. Deprotonasi dengan n-butyllithium membentuk propynyllithium. Reagen nukleofilik ini ditambahkan pada gugus karbonil, sehingga menghasilkan alkohol dan ester . Sedangkan pemurnian propuna sangat mahal, gas  Mapp dapat digunakan untuk menghasilkan sejumlah besar reagen yang murah. Propuna merupakan senyawa endoterm, hal ini menjadikan propuna tergolong senyawa yang mudah terbakar. Propuna merupakan suatu gas yang tidak berwarna dan memiliki bau yang khas. Dalam industri, metil asetilena dibuat dari propana melalui pembakaran tak sempuran. Dalam jumlah sedikit, metil asetilena dapat dibuat dari reaksi batu karbid9kalsium karbida) dengan air. Pembuatan gas karbid dari batu karbid ini digunakan oleh tukang las (las karbid). Jika diperhatikan, gas karbid berbau tidak sedap. Namun, sebenarnya gas asetilena murni itu tidaklah berbau busuk bahkan sedikit harum. Bau busuk itu terjadi karena gas asetilena yang dibuat dari batu karbid tidak murni, tetapi mengandung campuran, diantaranya gas fosfin yang berbau tidak sedap. Gas fosfon adalah gas yang bersifat racun. Jadi ada untungnya gas ini memiliki bau yang tidak sedap, orang-orang akan menghindarinya. Keisomeran pada senyawa propuna terdiri dari keisomeran struktur dan posisi, propuna tidak memiliki keisomeran geometri. Propuna memiliki reaksi-reaksi sama seprti senyawa-senyawa alkena yaitu reaksi pembakaran untuk menghasilkan karbon dioksida dan uap air, reaksi adisi adalah penjenuhan ikatan rangkap, pada senyawa propuna dalam reaksi ini membutuhkan dua kali lebih banyak pereaksi dibandingkan dengan senyawa-senyawa alkena. Dan polimerisasi merupakan penggabungan antarmolekul untuk membentuk molekul yang jauh lebih besar. Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disbut dengan monomer, sedangkan hasilnya disebut polimer. Bahan baku gas erilen sering kali terkontaminasi dengan gas asetilen dan pemisahnya cukup sulit karena memiliki titik didih serupa. Kontaminan ini dapat meracuni katalis (misalnya katalis ziegler-Natta) dan bahkan bisa bereaksi dengan material reaktor dari tembaga membentuk senyawa tembaga-asetilida yang dapat menyumbat reaktor dan mudah meledak [4]. Oleh karena itu asetilen perlu disingkirkan dari aliran gas etilen. Salah satu cara yang populer dan dikenal di industri adalah reaksi hidrogenasi selektif (selective hydrogenation) menggunakan katalis paladium-silver yang diemban oleh karbon atau alumina. Proses ini lagi-lagi masih memiliki banyak masalah diantaranya adalah pemakaian katalis dari logam transisi yang mahal dan terjadi reaksi hidrogenasi samping yang mengubah etilen menjadi etana.
Dalam praktek, asetilen disimpan dalam tabung silinder logam dengan cara dilarutkan dalam aseton dan diberi tekanan kurang lebih 15 psi. Aseton berfungsi semacam pelarut yang bisa menampung dan meredam kereaktifan asetilen karena molekul asetilen dan aseton saling berasosiasi. Tapi pelarut ini lagi-lagi adalah pelarut organik yang mudah menguap dan terbakar. Selain itu, tekanan yang diberikan hanya sebatas 15 psi karena asetilen pada tekanan lebih tinggi (yang artinya konsentrasi lebih tinggi) memiliki potensi ledakan dan terpolimerisasi (self polimerization). Sebuah grup penelitian dari kampus Kyung Hee, Korea Selatan mencoba mengeksploitasi sebuah sistem pelarut baru yang dikenal sebagai cecair ionik. Cecair ionik adalah cairan garam yang berbentuk cair atau lelehan pada suhu kamar. cecair ionik bisa diatur sifat fisika-kimianya dengan memodifikasi struktur ion-ionnya. Prinsipnya, cecair ionik memenuhi hampir seluruh prasyarat yang dibutuhkan sebagai pelarut alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam proses pemisahan dan penyimpanan asetilen.
V. Proses Pembuatan
1. Dehidrohalogenasi alkil halida
2. Reaksi metal asetilida dengan alkil halida primer
3. Metil asetilena dengan propadiena
4. Pembakaran tak sempurna propana
          2 C3H8 + 2 O2 => 2 C3H4 + 4 H2O

Komentar

  1. thanks artikelnya ya slam kenal efomedia.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Daftar Judi Online, Judi Bola, Slot Online Bola, Casino
    Slot Online Joker123: Daftar Slot Online Terpercaya, Agen Casino, Joker123 메리트카지노 Slot 제왕카지노 Online, Joker Games, 바카라사이트 Judi Online Casino Terlengkap.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan n-Butil Bromida

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I I . NOMOR PERCOBAAN : VII II . NAMA PERCOBAAN : Pembuatan N-Butil Bromida III. TUJUAN PERCOBAAAN : 1. Agar mahasiswa dapat mensintesa suatu senyawa organik 2. Mahasiswa dapat memahami reaksi substitusi nukleofilik dalam pembuatan n-butil bromida. IV . DASAR TEORI Senyawa alkil halida telah banyak digunakan dalam penelitian dan bidang industry sebagai senyawa antara untuk menghasilkan senyawa-senyawa lain yang bermanfaat. N- butyl bromide termasuk senyawa alkil bromide primer yang dapat dibuat dari alcohol primer, yaitu n-butil alcohol (butanol) dengan mereaksikannya dengan natrium bromide dengan bantuan asm sulfat pekat dengan reaksi sebagai berikut :

Panas Pelarutan - Kimia Fisika 1

LAPORAN PENDAHULUAN KIMIA FISIKA 1 PERCOBAAN 2 PANAS PELARUTAN Panas pelarutan adalah panas yang dilepaskan atau diserap ketika satu mol senyawa dilarutkan dalam sejumlah pelarut. Secara teoritis panas pelarutan suatu senyawa harus diukur pada proses pelarutan tak berhingga, tetapi dalam prakteknya pelarut yang ditambahkan jumlahnya terbatas, yaitu sampai tidak lagi timbul perubahan panas ketika ditambahkan lebih banyak pelarut.   Kalor reaksi ditentukan dengan jalan mengukur banyaknya seluruh energi yang diserap oleh lingkungannya. Kalor yang diserap oleh air adalah hasil kali massa, kalor jenis, dan kenaikan suhu air. Kerja yang terjadi karena turunnya beban, mengakibatkan kenaikan energi-dalam dari air atau larutan lain yang digunakan, dan sebagai hasilnya terdapat peningkatan suhu cairan. Pada percobaan lain yang terpisah kenaikan suhu yang sama dihasilkan oleh perpindahan energi melalui kalor jumlah joule kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan peningkatan suhu yan