LAPORAN PENDAHULUAN
KIMIA FISIKA 1
PERCOBAAN 2
PANAS PELARUTAN
Panas pelarutan adalah panas yang dilepaskan atau diserap
ketika satu mol senyawa dilarutkan dalam sejumlah pelarut. Secara teoritis
panas pelarutan suatu senyawa harus diukur pada proses pelarutan tak berhingga,
tetapi dalam prakteknya pelarut yang ditambahkan jumlahnya terbatas, yaitu
sampai tidak lagi timbul perubahan panas ketika ditambahkan lebih banyak
pelarut.
Kalor
reaksi ditentukan dengan jalan mengukur banyaknya seluruh energi yang diserap
oleh lingkungannya. Kalor yang diserap oleh air adalah hasil kali massa, kalor
jenis, dan kenaikan suhu air. Kerja yang terjadi karena turunnya beban,
mengakibatkan kenaikan energi-dalam dari air atau larutan lain yang digunakan,
dan sebagai hasilnya terdapat peningkatan suhu cairan. Pada percobaan lain yang
terpisah kenaikan suhu yang sama dihasilkan oleh perpindahan energi melalui
kalor jumlah joule kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan peningkatan suhu
yang yang diberikan ternyata kurang lebih 4,15 kali lebih besar dari jumlah
kalor yang dibutuhkan untuk menghasilkan peningkatan suhu yang sama.
Salah satu aplikasi hukum pertama Termodinamika di
dalam bidang kimia adalah termokimia , yaitu ilmu yang mempelajari kalor yang
menyertai perubahan fisik atau reaksi kimia. Untuk menyatakan biasanya dengan
kata-kata kalor ditambah dengan proses yang menyertainya. Misalnya kalor
pelarutan , yaitu kalor yang menyertai proses perubahan fisik zat terlarut ke
dalam pelarutnya (biasanya yang dibahas berupa pelarut cair), kalor pembakaran
suatu zat dan sebagainya.
Penyerapan atau pelepasan kalor yang menyertai suatu
reaksi dapat diukur secara eksperimen.Dikenal beberapa macam kalor reaksi
bergantung pada tipe reaksinya. Diantaranya adalah kalor netralisasi, kalor
pembentukan, kalor penguraian, dan kalor pembakaran. Pada volume tetap, kalor
yang menyertai proses tersebut merupakan perubahan energy dalam, sedangkan pada
tekanan tetap adalah perubahan entalpi.eksperimen dilaboratorium lebih banyak
dilakukan pada tekanan tetap, sehingga kalor yang dihasilkannya merupakan
perubahan entalpi.
Telah dibahas pula bahwa perubahan variable-variabel
keadaan system T dan P disertai dengan perubahan entalpi. Untuk menghindarkan
pengaruh perubahan keadaan system terhadap perubahan entalpi hasil (reaksi yang
terjadi di dalam suatu system, keadaan awal dan keadaan akhir reaksi harus
memiliki suhu dan tekanan yang sama. Jika kerja dilakukan system hanya
dipandang sebagai kerja tekanan volume, kalor reaksi yang diukur pada tekanan
tetap dinyatakan dengan perubahan entalpi ΔH sementara itu kalor reaksi yang
diukur pada volume tetap dinyatakan dengan perubahan energy dalam ΔU.
Hubungan sistem dengan lingkungan sangat berkaitan, di mana bila perubahan terjadi
pada sebuah sistim maka dikatakan bahwa sistim bergerak dari keadaan satu ke
keadaan yang lain. Bila sistim diisolasi dari lingkungan sehingga tak ada panas
yang dapat mengalir maka perubahan yang terjadi di dalam sistim adalah
perubahan adiabatik. Selama ada perubahan adiabatik, maka suhu dari sistim akan
menggeser, bila reaksinya eksotermik akan naik sedangkan bila reaksinya
endotermik akan turun. Bila sistim tidak diisolasi dari lingkungannya, maka
panas akan mengalir antara keduanya, maka bila terjadi reaksi, suhu dari sistim
dapat dibuat tetap. Perubahan yang terjadi pada temperatur tetap dinamakan
perubahan isotermik. Pada saat terjadi reaksi eksotermik atau endotermik maka
pada zat-zat kimia yang terlibat akan terjadi perubahan energi potensial. Dalam
perubahan eksotermik, energi potensial dari hasil reaksi lebih rendah dari
energi potensial pereaksi berarti (EP akhir < EP mula-mula)
. Sehingga harga ÷EP mempunyai harga negatif. Kebalikannya dengan reaksi
endoterm, dimana harga ÷EP adalah positif. Jadi reaksi eksoterm ialah suatu
reaksi di maan terjadinya perpindahan laor dari sistem ke lingkungan atau
reaksi ini dikeluarkan panas.
Sedangkan reaksi endoterm ialah suatu reaksi
dimana terjadinya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi
ini dibutuhkan panas. Dalam reaksi kimia terjadinya peruahan kalor atau panas
(energy) karena adanya perbedaan energy antara daya adhesi di antara partikel
pereaksi dengan daya kohesi sesame partikel pereaksi yang sejenis. Untuk reaksi
eksoterm, apabila daya adhesi antara partikel pereaksi yang tidak sejenis lebih
kuat daripada daya kohesinya. Sedangkan untuk reaksi endoterm, apabila daya
kohesinya lebih kuat dari daya adesinya.
Air dapat melarutkan zat-zat ionik ialah karena kemampuannya menstabilkan
ion dalam larutan hingga ion-ion itu dapat terpisah antara satu dengan lainnya.
Kemampuan ini disebabkan oleh besarnya tetapan dielektrika yang dimiliki air. Tetapan dielektrik adalah suatu tetapan yang menunjukkan kemampuan molekul
mempolarisasikan dirinya atau kemampuan mengatur muatan listrik yang tedapat
dalam molekulnya sendiri sedemikian rupa sehingga dapat mengarah pada
menetralkan muatan-muatan listrik yang terdapat di sekitarnya. Dalam hal ini,
kekuatan tarik menarik muatan yang belawanan akan sangat diperkecil bila
medianya mempunyai tetapan dielektrik besar. Adapun factor-faktor
yang mempengaruhi panas reaksi antara lain, jumlah zat yang bereaksi,
temperature, tekanan, keadaan fisika, dan jenis reaksi (tekanan atau volume
tetap). Kemudian ada beberapa jenis panas atau peruahan entalpi, yakni panas
atomisasi, panas penguapan standar, panas peleburan standar, panas pelarutan
integral, panas pelarutan differensial, panas pengenceran integral, panas
pengenceran differensal, panas netralisasi, dan panas hidrasi.
DAFTAR PUSTAKA
·
Anonym. Panas
Pelarutan. http://pintarbelajarkimia.blogspot.com/2012/05/pans-pelarutan.html
·
Azizah, Utiya. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan. http://chem-is-try.org/2012/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kelarutan.html
·
Milady, Sahri. Panas Rekasi dan Termokimia. http://belajarkimiayuk.wordpress.com/2009/10/panas-reaksi-dan-termokimia.html
Alhamdulillah.
BalasHapusaku udah gak belajar ini lagi.
hahaha.
sepertinya lagi banyak tugas ni ?
wah banyak bangeet bang, ini belum seberapa, masih banyak yng belum di post hahaha
Hapusbeginilah nasib mahasiswa yang berlomba dengan tugas dan waktu -__-